» » » Liga Desa Pertama Digelar di Majalengka

Liga sepakbola antardesa atau Liga Desa Indonesia (LIDI) digelar untuk pertama kali di Desa Wiragati, Majalengka, Jawa Barat. Penyelenggaraan liga dilakukan guna mencari format ulang pencarian bibit hingga ke tingkat kampung atau desa.

"Dengan adanya Liga Desa ini, diharapkan bermunculan talenta-talenta andal sekelas Messi ataupun Ronaldo yang saat ini menjadi salah satu pemain termahal dunia," kata Ketua Dewan Pembina Badan Sepakbola Rakyat Indonesia (Basri) Wiranto dalam pernyataannya, Minggu(19/1/2014) malam.

Menurut Wiranto, sudah seyogianya PSSI dituntut untuk jeli dalam mencari bibit. Selain berbicara pencarian bibit, pria yang digadang-gadang menjadi capres di 2014 ini menerangkan bahwa selain menciptakan prestasi, dengan olahraga sepakbola dapat tercipta sportifitas dan kebersamaan di masyarakat terutama disaat negeri ini sedang dihadapi berbagai musibah alam, dan pesta politik nasional 2014.

"Dengan liga ini, antardesa diharapkan bisa rukun dan saling membantu. Paling tidak dapat mensikapi perbedaan dikala semua rakyat diangkat dalam berpolitik praktis dengan intrik-intrik tertentu,"ujarnya.

Wiranto pun mengaku bangga, saat curah hujan yang tinggi di wilayah Jawa Barat, namun antusiasme ribuan warga dan suporter sangat tinggi untuk melihat secara langsung jalannya pertandingan.

Bahkan Wiranto yang membuka liga tersebut dengan ditandai pelepasan balon dan menendang bola di tengah lapangan hijau harus ikut berbasah-basahan.

"Di desa Wiragati ini kita mulai kick off Liga Desa Indonesia. Dengan alasan tempat ini masuk dalam desa tauladan dan fasilitas olahraga yang baik serta reputasi yang membanggakan di tingkat propinsi dan nasional," kata Ketua Umum Partai Hanura ini.

Sementara itu Ketua Umum Basri Edi Sofyan menerangkan bahwa Liga Desa diikuti oleh 40 ribu klub yang ada di seluruh pelosok negeri. "Ini LIDI yang pertama digelar Basri. Dan terbesar di Indonesia. Dari 40 ribu klub sedikitnya sudah siap berlaga dari 110 ribu desa yang ada di negeri ini," kata Edi.

Edi pun menjelaskan bahwa Basri berupaya untuk ikut andil dalam mengisi kekosongan pemain nasional. "Saya harapkan dengan liga desa ini dapat muncul bibit-bibit berkualitas. Lalu, nantinya, pemain terbaik yang ada di liga ini akan masuk dalam pembinaan Basri untuk kemudian masuk dalam diklat," ujar dia.

Setelah itu, pihaknya akan sumbangkan para pemain terbaik dari desa ke PSSI. Setelah itu, terserah dari mereka (PSSI) apakah pemain dari liga ini nantinya ikut atau tidaknya di dalam tim nasional.

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar: